Jumat, 29 April 2011

teknologi komputer

Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format. Maklum pada jawara komputer mempunyai berbagai teknologi kompresi.

1. MP3

Singkatan dari MPEG, Audio Layer 2, MP3 menjadi format paling populer dalam music digital. Kepopuleran MP3 disebabkab karena ukuran file nya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD Audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhover Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-Format, penerus-MP3 menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate 1/2 dari MP3. MP3 Pro compatible dengan MP3. Pemutar MP3 dapet memainkan file MP3 Pro namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

2. WAV

Standart suara de-facto di Windows. Hasil ripping dari CD pada awalnya direkam di format ini sebelum dikonfersi ke format lain. Namun sekarang, tahap ini sering dilewati. File dalam format ini biasanya tidak dikompresi, karena nya berukuran besar.

3. AAC

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standart Motion Picture Expert Group (MPEG), sejak standart MPEG-2 diberlakukan pada 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz- 2x MP3. Format ini digunakan Apple pada toko music online-nya iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar music digital portable dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

4. WMA

Salah satu penyebab format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA), disukai vendor music adalah dukungannya terhadap Digital Right Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan music, hal yang sangat ditakuti studio music saat ini. Kelebihan WMA tidak hanya itu saja. Kualitas music yang ditawarkan WMA lebih baik daripada MP3. Tes yang dilakukan situs Extremetech.com menunjukkan format ini kualitasnya lebih baik dari AAC. Format ini cukup populer. Peranti lunak dan peranti keras terbaru umumnya mendukung format ini. Namun dukungan belum seluas MP3., kendati hal ini bisa berubah di waktu2 mendatang.

5. Ogg Vorbis

Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisence untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait. Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas tinggi pada bitrate yang rendah dibandingkan format lain. Piranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portable Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

6. RealAudio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetwork ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 Kbps ke atas RealAudio menggunakan standart ACC MPEG-4.

7. MIDI

Format audio yang satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak selalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil, dan akhir2 ini sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtones.

music

Menyinggung sedikit tulisanku terdahulu tentang memilih hal favorit, ini dia salah satunya yang tidak bisa tidak aku pilih. Aku tidak bisa jauh dari musik, walaupun aku tidak bisa memainkan alat musik atau membuat alat musik. Aku adalah penikmat musik! Setiap hari kegiatanku selalu ditemani musik. Entah itu bekerja [memang iya], saat santai, berkendara di jalan, dan saat tidurpun selalu ditemani musik. Gila! Iya..aku gila tanpa musik. Kebiasaan ini sudah tertanam sejak kecil. Hanya saja sejak duduk di bangku sekolah menengah mulai mengenal genre musik lebih banyak dan beragam sehingga kecocokan telinga mendengarkan jenis musik mulai bergeser.

Entah mengapa, telinga ini semakin nyaman saja mendengarkan Black Music alias jenis musik RnB dan HipHop. Entah karena sering mendengarkan suguhan lagu-lagu tersebut di radio favorit atau memang karena dasarnya aku suka. Semakin lama, semakin bertambah suka. Tapi bukan berarti melupakan musik negeri sendiri, cuma koleksinya saja yang kalah saing dengan koleksi lagu barat yang sudah melebihi satu toples CD. Hingga kini, dengan berbagai fasilitas yang ada, semakin mudah untuk mendapatkan lagu yang disukai tanpa melihat cara mendapatkan lagu itu sendiri. OK dalam hal ini aku sedikit berbagi, bukan berari melegalkan pembajakan. Tapi cara yang aku gunakan sebenarnya tidak ada yang melarang. Gampang saja, selalu update informasi terbaru tentang musisi favorit, kemudian cek Official Video-nya di Youtube, kalau sudah keluar tinggal download videonya. Terserah nanti mau diapakan, mau diconvert jadi file audio atau tetap video utuh, tergantung orangnya masing-masing.

Yang penting musiknya bisa dinikmati. Jika videonya sudah dikeluarkan oleh Official Music Video-nya, brarti aman. Itu langkah teraman kedua yang aku lakukan untuk menambah koleksi musik selain membeli album aslinya. Selama hal itu bukan untuk tujuan komersil alias untuk dikonsumsi sendiri sepertinya aman-aman saja..hehehe… Toh yang di upload di Youtube memang bertujuan supaya bisa dinikmati kan?!

Membicarakan jenis musik kesukaan tentu sangat beragam tergantung dari masing-masing orangnya. Aku salah satu penggemar musik yang tidak terlalu fanatik ke salah satu genre saja, melainkan banyak yang menurutku asyik untuk di dengarkan pada saat-saat tertentu. Jadi bisa disesuaikan dengan kondisi pikiran saat itu. Efek bagus mendengarkan musik menurutku sangat banyak. Mulai dari memberikan semangat saat beraktivitas, menambah konsentrasi dan memberikan ketenangan. Salah satu contoh, saat stress karena banyak pekerjaan yang belum terselesaikan atau saat ada masalah yang menyita ruang pikiran, maka saat itulah aku mendengarkan musik yang menenangkan. Sesaat setelah itu tentunya sedikit energi positif sudah terisi kembali, dan siap untuk melanjutkan yang sempat tertunda.

Sedikit berbagi dan kampanye untuk menjadikan musik sebagai salah satu dari bagian hidup kita sehari-hari.
“I Love Music”

* Bagikan:
*
*
*
*
*
*
*
*

Tag

nidji


Nidji atau The Nidji adalah grup musik yang berkomposisi enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring Ganesha (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adrie (drum), Andro (bassis), dan Run-D (kibor).

Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata NIJI yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bias membiaskannya dalam satu warna musik.

Konsep musik Nidji adalah modern rock yang memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang secara tidak langsung memengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik Nidji, antara lain L'Arc~en~Ciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers, Keane, dan sebagainya.

Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut.

Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri, dan Giring) lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi.

Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personilnya sehingga berjumlah enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vokalis. Gaya 'memetik jambu' Giring saat menyanyi membuat Nidji menjadi band yang unik dan atraktif.

Nidji terbentuk pada tahun 2002, dan pada tahun 2005 mereka mengeluarkan album perdana bertajuk Breakthru', dengan lima singel yaitu Sudah, Hapus Aku, Bila Aku Jatuh Cinta, Kau dan Aku, dan Disco Lazy Time. Tiga dari singel tersebut berhasil menyabet posisi #1 di MTV Ampuh, yaitu Sudah, Hapus Aku, dan Kau dan Aku . Tahun 2007, mereka mengeluarkan album kedua bertajuk Top Up, dengan lima singel andalan yaitu Biarlah, Jangan Lupakan, Arti Sahabat Akhir Cinta Abadi, dan Shadow. Lagunya Shadow yang menjadi soundtrack film Heroes, dan anehnya lagu tersebut mampu bertahan selama 13 minggu diposisi #1 di MTV Ampuh, padahal di Dahsyat dan Inbox lagu ini tidak sampai posisi 10 besar. Dan Nidji juga menjadi Lead-Band di album kompilasi Ost. Laskar Pelangi dengan singel andalan Laskar Pelangi. Nidji juga mendapatkan sertifikat Platinum untuk lagu-lagunya.

hijau daun


Grup band ini beranggotakan lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas). Mereka telah dikontrak label Sony BMG sejak 31 April 2008, untuk tiga album, di luar album kompilasi, religi, akustik, dan soundtrack.

Sebelum merilis album solo, sepak terjang mereka di ranah musik kampung halamannya sendiri sudah sangat diperhitungkan. Terbentuk tahun 2001, dan kemudian mempunyai formasi tetap sejak tahun 2002, band ini sudah merilis dua single yang masuk dalam dua album kompilasi dimana sukses menjadi hit di Lampung dan sekitarnya. Mereka juga kerap sepanggung dengan band ibukota yang manggung di kotanya.

Album solonya yang berjudul IKUTI CAHAYA, mengangkat 10 lagu dengan musik pop progresif. Simak lagu Suara (Ku Berharap), yang isinya harapan bahwa ceweknya masih mengganggap sebagai kekasihnya. Atau nikmati sentuhan musik ala brit pop seperti dalam lagu De Javu dan Lihatlah, yang lebih ngebeat. Tak melulu cinta-cintaan, Dide dkk juga mengangkat tema tentang spiritualitas, seperti dalam lagu Ikuti Cahaya, sebagai permintaan petunjuk kepada Yang Diatas.

saykoji


Ignatius Rosoinaya Penyami (disingkat Igor) atau lebih terkenal dengan nama Saykoji (lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Juni 1983) adalah seorang rapper Indonesia.

Lewat lagu "So What Gitu Loh" di album pertama nama Saykoji mulai dikenal publik pada tahun 2006. Saat itu, Saykoji merupakan salah satu penyanyi rap yang cukup diperhitungkan setelah era Iwa K meredup. Setelah cukup sukses dengan album pertama, Saykoji pun merilis album kedua dengan singel "Jomblo" yang juga populer di kalangan generasi muda, Setelah itu Saykoji pun ikut dalam kompilasi album yang dirilis EMI dan mengeluarkan singel "Kecoa ngesot".

Saykoji hanya terdiri satu penyanyi, yakni Ignatius Rosoinaya Penyami, atau lebih sering dipanggil Igor. Sebelumnya, Igor tidak terlalu menyukai musik rap, karena musik rap tidak jelas dalam melantunkan syair. Namun saat mendengarkan musisi rap Indonesia, Black Skin, Iwa K, dan Neo akhirnya ia mulai menyukai musik rap dan mempelajarinya lebih lanjut. Ia memilih nama Saykoji sebagai nama panggungnya. Hal ini berdasarkan pengalamannya sewaktu masih bersekolah. Pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang penyendiri, sehingga pernah disebut sebagai pschyo. Dari julukan inilah, nama Saykoji (ejaan Inggris-Indonesia untuk Psycho G) muncul.

Dalam formasi panggung, Saykoji biasanya terdiri dari Guntur Simbolon dan Della MC dari Batik Tribe. Igor pun memiliki satu group rohani yang bernama Disciples bersama tiga sahabat lainnya yaitu JFlow, Guntur Simbolon, Rendy Rainhard.

Pada pertengahan 2009, Saykoji kembali meluncurkan single baru berjudul Online. Meski baru berupa single, namun lagu ini sudah mampu terkenal dengan cepat, bahkan dijadikan lagu tema sebuah produk telepon selular, sehingga lagu ini semakin populer. Saykoji juga mengeluarkan single kontroversial berjudul Copy My Style, yang menceritakan pemalsuan hak cipta lagu Saykoji Tahukah Kau.

Kini Saykoji tengah merampungkan album ketiganya dengan single Narsis pada tahun 2010.